ALAPORAN
PENELITIAN
INDUSTRI SEDANG
BREM
RUMAH JOGLO
DISUSUN
OLEH:
R.rr
ETHIKA SATRIAVI 12.31.0021
VERSY
NUR ROHMAN 12.31.0029
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI
ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS
MERDEKA MADIUN
JL.SERAYU
TIMUR NO.79
MADIUN
Kata pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “INDUSTRI BREM RUMAH JOGLO”Makalah
ini berisikan tentang informasi bagaimana jalanya industri pembuatan brem,
baik dari produksi, pemasaran dan masalah masalah yg di hadapi dan Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bagaimana
sebuah industri itu berjalan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
madiun 26 november 2012
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR
ISI......................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR
BELAKANG...................................................................................................1
I.2
MAKSUD DAN
TUJUAN............................................................................................1
I.3
METODE PENULISAN................................................................................................1
BAB
II POKOK PEMBAHASAN
BAB
III PEMBAHASAN
III.1
PENGERTIAN
BREM................................................................................................2
III.2
LATAR BELAKANG BERDIRINYA
INDUSTRI......................................................2
III.3
KEADAAN
MODAL..................................................................................................2
III.4
KEADAAN KARYAWAN.........................................................................................2
III.5
JUMLAH GAJI
KARYAWAN....................................................................................3
III.6
PROSES PEMBUATAN..............................................................................................4
III.7
JUMLAH PRODUK YANG DI
HASILKAN...............................................................4
III.8
BAGAIMANA PROSES
PEMASARAN......................................................................5
III.9
KENDALA YANG
DIHADAPI.................................................................................6
IV.
PENUTUP
IV.1
SARAN &
SOLUSI....................................................................................................6
IV.2
KESIMPULAN...........................................................................................................6
IV.3
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Siapa yang tak
mengenal istilah BREM? ya brem adalah sejenis makanan tradisional yang terbuat
dari bahan pokok berupa ketan yang di fermentasikan dan di padatkan. Makanan
sejenis ini memang sangat terkenal terutama di daerah madiun khususnya di
wilayah caruban tepatnya di desa klecorejo dusun kali abu, ya di sana memang
banyak sekali industri indutri BREM rumahan, yang pemasaranya sudah sampai luar
kota bahkan ada juga yang pemasaranya sampai luar pulau khususnya di daerah
kalimantan dan sumatra. Dan di dalam makalah ini kami akan sedikit mengupas
tentang bagai mana proses dari mulai BREM produksi hingga BREM sampai ke tangan
konsumen di salah satu pabrik pembuat BREM di daerah madiun tepatnya di usaha
BREM milik ibu budiati yang bernama ‘’BREM RUMAH JOGLO’’
I.2
Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan
di tulisnya makalah ini semata mata hanya untuk menambah wawasan pembaca
tentang apa itu brem , bagaimana proses produksi hingga sampai pemasaran, serta
mencari solusi solusi yang tentunya membantu para pengusaha BREM dalam
menghadapi sebuah kendala yang mereka keluh kesahkan.
I.3
Metode penulisan
Metode yang kami
gunakan dalam menulis sebuah makalah ini adalah observasi, pustaka, dan
wawancara terhadap narasumber.
BAB II
POKOK PEMBAHASAN
II.1 Pengertian
apa itu brem?
II.2 Apa yang me
Latar belakang berdirinya industri BREM RUMAH JOGLO?
II.3 Berapa Modal
awal dalam membangun industri BREM RUMAH JOGLO hingga sekarang?
II.4 Jumlah
karyawan awal di industri BREM RUMAH JOGLO hingga sekarang?
II.5 Berapa gaji
pokok karyawan di industri BREM RUMAH JOGLO?
II.6 Proses pembuatan brem (termasuk bahan baku dan
perkakas yang di gunakan) di industri BREM RUMAH JOGLO?
II.7 Berapa Brem
yang di hasilkan tiap sekali produksi?
II.8 Bagaimana
pemasaran di industri BREM RUMAH JOGLO?
II.9 Kendala
kendala yang sering di muncul dalam jalanya industri BREM RUMAH JOGLO tersebut?
BAB III
PEMBAHASAN
III.1
Pengertian BREM
BREM adalah suatu
makanan tradisional yang berasal indonesia khususnya di daerah madiun. Yang
terbuat dari hasil fermentasi dari ketan oleh khamir yang dikeraskan. Brem
padat kaya akan
kalori dan merupakan makanan khas yang mudah hancur saat dimakan. Kandungan
brem terbanyak adalah gula, pati terlarut dan asam laktat dari hasil fermentasi
tadi. Brem yang ada di pasaran adalah suatu produk pangan yang berwarna putih
sampai kecoklatan dan mempunyai rasa manis keasaman yang dibuat dari pemasakan
cairan tape ketan putih. Namun untuk saat ini brem sudah jauh berkembang baik
dari rasa brem itu sendiri nah untuk saaat ini brem memiliki berbagai pilihan
rasa seperti rasa jeruk, rasa rasa strawberry, dan rasamelon serta banyak rasa
lainya.
III.2
Latar belakang berdirinya industri BREM RUMAH JOGLO
Adapun yang
melatar belakangi berdirinya usaha brem ini di mulai saat mbah khasan yang tak
lain dan tak bukan adalah kakek dari ibu budiati(generasi ssat ini atau
generasi ke lima) ingin melestarikan makanan tradisional orang madiun yaitu
brem ini. Yang kedua tentunya adalah faktor ekonomi lah yang melatar belakangi
berdirinya industri brem yang saat ini di jalani. Dan yang terakhir adalah
untuk memperkenalkan dareah mereka sebagai centra industri makanan tradisional
madiun alisa brem.
III.3
Modal awal dalam membangun industri BREM RUMAH JOGLO hingga sekarang
Tentunya dalam
menyebut berapa jumlah modal secara nominal itu kurang etis, nah disini pada
awalnya modal yang di gunakan oleh generasi pertama adalah dengan modal pribadi
yang tentunya belum begitu besar karena pada masa itu masih awal awal berdiri
nya industri BREM RUMAH JOGLO. Karena juga dulu pemasaranya masih disekitar
tempat usaha tersebut, jadi tdak membutuhkan produksi brem yang begitu besar,
dan untuk saaat ini modal yang digunakan bu budiati dalam usahanya walaupun
masih dengan modal pribadi tentunya dengan jumlah yang berbeda atau jumlah nya
semakin besar guna untuk memenuhi kebutuhan pasar yang saaat ini sudah sampai
luar kota bahkan sampai luar pulau.
III.4
Karayawan awal dalam membangun industri
BREM RUMAH JOGLO hingga sekarang
Mengenai berapa
jumlah awal karyawan yang bekerja di industri BREM RUMAH JOGLO saat awal awal
usaha ini di mulai, masih mengandalkan ternaga yang berasal dari keluarga ibu
budiati sendiri, ya karena menyesuaikan dengan permintaaan yang belum begitu
besar. Namun untuk saat ini karyawan yang di kerjakan oleh ibu budiati sudah
berjumlah 6-7 karyawan, guna memenuhi permintaaan pasar yang sudah sangat
meningkat.
III.5
Gaji karyawan di industri BREM RUMAH JOGLO
Untuk gaji awal
yang di berikan kepada karyawan oleh ibu budiati ini menyesuaikan UMR daerah
madiun jadi bila di kalkulasi tiap harinya karyawan di gaji sekitar rp30.000.
dan mungkin bila UMR di daerah madiun naik secara otomatis gaji karyawan juga
akan di naikan pula oleh ibu budiati.
III.6
Proses pembuatan BREM
Menurut Setyorini (2002), tahapan pembuatan brem
padat adalah pencucian dan perendaman beras ketan, pengukusan, peragian dan
fermentasi, pengepresan, pemekatan, pengadukan dan pencetakan. Tahapan
pembuatan brem padat dapat diuaraikan sebagai berikut:
1. Pencucian dan Perendaman
Menurut Krisnawati (1996), pencucian dimaksudkan
untuk menghilangkan kotoran yang terikut pada bahan baku sedangkan perndaman
berperan dalam hidrasi molekul pati untuk memudahkan proses gelatinisasi.
Perendaman dapat menyebabkan hidrasi pada granula pati sehingga pati dapat
tergelatinisasi dengan baik jika dipanaskan, jumlah air yang terserap 30 %
(Winarno,1993).
2. Pengukusan
Proses pengukusan dapat mensterilkan bahan baku
sehingga dapat mengontrol tahap fermentasi lebih baik. Beras yang masak atau
tanak dapat diperoleh dari pengukusan selam 30- 60 menit dihitung saat uap air
mulai terpenetrasi ke dalam bahan. Selam pengukusan beras akan menyerap air 7 –
12% dari berat awal pengukusan. Total penyerapan air sebanyak 35 – 40% dapat menghasilkan
beras tanak yang baik untuk difermentasikan (Maria,1994).
Menurut Winarno (1993), gelatinisasi pati adalah
proses pembengkakan granula pati yang bersifat irreversibble. Apabila suspensi
pati dalam air dipanaskan akan terjadi tiga tahapan pengembangan granula. Tahap
pertama terjadi di air dingin, garnula pati akan menyerap air sebanyak 25-30%
dari beratnya. Tahap ini bersifat reversibble. Tahap kedua terjadi pemanasan
sampai suhu 650C. Pada tahap ini mulai terjadi pembengkakan granula yang bersifat
irreversibble. Selama fase ini terlihat perubahan granula dan sebagian besar
molekul pati terlarut terlepas keluar dari granula. Tahap ketiga terjadi pada
pemanasan di atas 650C. Pada fase ini terjadi pembengkakan garnula pati yang
luar biasa dan pada akhirnya granula pati akan pecah.
3. Peragian dan Fermentasi
Ragi diberikan setelah bahan yang dikukus dingin.
Ragi terlebih dahulu dihaluskan untuk memudahkan inokulasi ( Haryono, 1994).
Brem padat dapat diperoleh penggunaan ragi 0,5% dengan waktu fermentasi yang
cukup panjang (Harijono, Pulungan dan Yuwono, 1994).
Menurut Fardiaz ( 1996), proses utama pada
fermentasi tape terbagi dua tahap yaitu, tahap pertama merupakan pemecahan pati
menjadi gula sederhana yang menimbulkan rasa manis dan membentuk cairan dimana
konversi pati menjadi gula sederhana dilakukan oleh kapang dengan enzim
amilase. Tahap berikutnya fermentasi sebagian gula menjadi asam organik,
alkohol dan senyawa- senyawa cita rasa. Konversi gula menjadi alkohol dilakukan
oleh khamir. Pemecahan gula menjadi alkohol ini melalui proses yang disebut
glikolisis dimana gula diubah menjadi etil alkohol. Proses glikolisis ini
cenderung terjadi pada kondisi anaerob. Proses esterifikasi pada fermentasi
tape antara asam dan alkohol menghasilkan ester yang membentuk cita rasa khas
tape.
4. Pengepresan dan Pemekatan
Pengepresan dimaksudkan untuk mendapatkan air/
sari tape. Pengepresan dilakukan secara perlahan- lahan sehingga filtrat yang
keluar akan lebih banyak (Krisnawati, 1996). Menurut Soesanto dan Saneto
(1994), ekstraksi cairan tape dengan cara pengepresan ditujukan untuk
mendapatkan cairan tape sebanyak-banyaknya.
Menurut Krisnawati (1996), pemekatan bertujuan
untuk mengurangi sebagian air yang ada. Pemekatan dilakukan dengan pemanasan
sampai didapatkan konsentrasi tertentu. Selama proses pemekatan terjadi
maillard (reaksi antara gula reduksi dan asam-asam amino yang distimulasi
dengan pemanasan) sehingga semakin lama pemekatan, maka pembentukkan warna
coklat semakin sempurna. Proses tersebut menimbulkan flavor khas pada brem.
Proses pemekatan dilakukan dengan pemanasan pada suhu 900C selama tiga jam
(Soesanto dan Saneto, (1994).
5. Pengadukan
Menurut Nasution (1982), proses pengadukan
bertujuan untuk memperoleh kristal-kristal yang baik, pengadukan yang kuat pada
larutan pekat akan menimbulkan kristal-kristal kecil dengan tekstur halus.
Apabila larutan tersebut mencapai titik jenuh maka kristal akan terbentuk
karena adanya tenaga yang menyebabkan bergabungya komponen-komponen terlarut
membentuk inti kristal.
Dan adapun
standart yang di terapkan oleh BPOM untuk produk brem madiun antara lain
sebagai berikut:
• Bau, Rasa, Warna Khas
• Kadar Air Max. 16%
• Kadar Abu Max 0,5%
• Jumlah Karbohidrat dihitung sebagai Pati 60 – 70 %
• Pemanis Buatan Tidak ternyata
• Derajat asam (ml NaoH 1 N/100 gram) Max 15 %
• Bagian tak Terlarut dalam Air Max 1 %
• Logam Berbahaya (Cu, Pb, Hg, Zn dan As) Tidak ternyata
• Jamur / bakteri bentuk Coli negatif
• Kadar Air Max. 16%
• Kadar Abu Max 0,5%
• Jumlah Karbohidrat dihitung sebagai Pati 60 – 70 %
• Pemanis Buatan Tidak ternyata
• Derajat asam (ml NaoH 1 N/100 gram) Max 15 %
• Bagian tak Terlarut dalam Air Max 1 %
• Logam Berbahaya (Cu, Pb, Hg, Zn dan As) Tidak ternyata
• Jamur / bakteri bentuk Coli negatif
Menurut ibu budiati
pada dasarnya proses pembuatan brem madiun adalah sama namun yang membedakan
hasil baik buruknya kualitas brem adalah bahan baku yang di gunakan.
III.7
Produk BREM yang di hasilkan
BREM yang di
hasilkan oleh industri BREM RUMAH JOGLO ini pada dasarnya tidak menentu
maksudnya tergantung permintaan bila permintaanya sedikit ya produk brem yang
di hasilkan akan sedikit pula namun bila permintaan besar hasil produksi juga
besar. Namun rata rata ibu budiati menghasilkan sekitar 3 kwintal brem di tiap
minggunya.
III.8Pemasaran
produk BREM RUMAH JOGLO
Adapun
pemasaran produk brem BREM RUMAH JOGLO ini meliputi daerah daerah dalam kota
madiun sendiri, daerah luar kota seperti jogjakarta dan jakarta, namun ada juga
di daerah luar pulau sekitar kalimantan dan sekitar sumatara.
III.9 Kendala yang
sering di hadapi dalam usaha pembuatan brem
Ada
pun kendala yang sering di hadapi oleh pengusaha brem khusunya ibu budiati
salah satunya adalah pemasaran, karena pada dasarnya brem ini belum begitu di
kenal oleh orang jadi mungkin masih sulit ber saing dari produk makanan
tradisional lainya. Dan yang ke dua adalah masalah yang sering di hadapi adalah
masalah bahan baku. Yaitu ketika bahan baku langka dan harganya melambung untuk
itu peran pemerintah sangat di perlukan di saat kondisi bahan baku yang
sedemikian.
BAB IV
PENUTUP
IV.1
Saran & Solusi
Mungkin saran atau
solusi yang dapat kami sampaikan, untuk mengatasi masalah masalah dalam
berjalanya sebuah industri brem. Khususnya keluhan keluhan pada proses
pemasaran mungkin adalah dengan membuat sebuah promosi yang menarik di berbagai
media, misal media massa, elektronik, dan media internet, dengan itu di
harapkan sang pembaca akan merasa tertarik untuk merasakan bagaimana rasanya
brem itu yang sekaligus mendorong seseorang untuk membelinya. Yang kedua
mungkin cara pemasaran melalui media online boleh di coba untuk memperlebar
daerah daerah pemasaran yang tentunya harus di kemas secara menarik dan simpel.
Yang kedua untuk
mengatasi mahalnya bahan baku dan kelangkaan bahan baku, mungkin perlu adanya
peran pemerintah daerah untuk terus mengontrol harga dan ketersediaan bahan
baku, seperti pemerintah daerah membentuk suatu koperasi yang memantau dan
mengawasi jalanya industri brem itu sendiri. Misal memantau keadaan bahan baku
bila ada indikator harga bahan baku brem akan naik atau ketersedianya bahan
baku langka diharapkan koperasi yang di bentuk tersebut segera bergerak cepat
untuk menahan bahan baku tersebut dan akan di lepas saat bahan baku brem mahal
atau terjadi kelangkaan.
IV.Kesimpulan
Jadi kesimpulanya
untuk memperlancar jalanya industri brem ini harus ada peran dari berbagai
pihak baik dari peran pengusaha itu sendiri dan peran pemerintah untuk mendorong
majunya sebuah industri brem khususnya di daerah madiun ini karena sudah
menjadi ikon kota madiun.
IV.Daftar
pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar