comentttttt donnkkkkk

Jumat, 12 Oktober 2012

pendidikan agama


MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA
“MAKALAH TENTANG KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM””
http://fisipunmerae.files.wordpress.com/2010/07/unmer3.png
DISUSUN OLEH:
VERSI NUR ROHMAN 12-31-0029
DODIK ISTIANTO 12-31-0006
SETYO BUDI 12-31-0000

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS NEGERI MADIUN
2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Tuhan Dalam Islam”.
Dalam makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar makalah ini bisa lebih berguna.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan masukan yang bagi yang membutuhkan dan dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Madiun 15 oktober 2012 
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................... 1
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN................................................................................................... 1
I.3 METODE PENULISAN....................................................................................................... 1
BAB II
 POKOK PEMBAHASAN......................................................................................................... 1
BAB III PEMBAHASAn
PENGERTIAN KONSEP TUHAN............................................................................................ 2
FASE PENGENALAN KONSEP TUHAN............................................................................... 2
SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG KONSEP TUHAN..................................... 2
MENGENAL NAMA NAMA TUHAN DARI BERBAGAI AGAM........................................ 3
METODE METODE UNTUK MENGETAHUI WUJUD TUHAN.............................................4
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN .............................................................................................................................7
SARAN..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7





BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar belakang
Pada akhir akhir ini sering terjadi kelakuan kelakuan yang mengindikasikan bobroknya moral bangsa, dimna sering terjadi berbagai tindakan tindakan yang menjurus kedalam hal hal yang tidak sepantasnya dilakukan. Seperti sering terjadinya tawuran baik dilakukan oleh pelajar maupun mahasiswa, tidak hanya itu bahkan pejabat pun sering melakukan hal hal yang tidak sepantas nya mereka lakukan terlebih mereka adalah wakil rakyat, seperti  korupsi  dan sebagai nya. Mungkin hal hal seperti ini terjadi akibat pemahaman tentang nilai nilai yang terkandung dalam agama dianggap tidak penting lagi, bahkan lebih parah lebih orang orang seperti ini menganggap tuhan seperti tidak ada! Sehingga mereka tidak lagi takut akan hal hal yang tidak sepantasnya mereka lakukan, dimana tuhan pun melarangnya. Oleh karena itu saya dan rekan rekan sengaja menulis makalah tentang konsep Tuhan dalam islam, agar setiap pembaca terdorong untuk mau mngenal bahkan mengenal dekat Tuhanya.
I.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untukmenambah pengetahuan dan wawasan mengenai hal hal yang membahas tentang Tuhan dari segi  pengertian hingga metode untuk mengetahui Tuhan. Yang di harapkan mampu membawa pembaca untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
I.3 Metode penulisan
Dalam metode penulisan makalah ini saya beserta rekan rekan menggunakan metode Pustaka dan Diskusi.

BAB II
Pokok Pembahasan
II.1 apa sebenarnya pengertian Tuhan itu?
II.2 bagai mana fase pengenalan konsep Tuhan?
II.3 bagaimana sejarah pemikiran manusia tentang Konsep Tuhan?
II.4 bagai mana mengenal nama nama tuhan dari berbagai agama?
II.5 bagaimana metode untuk mengetahui wujud tuhan?

BAB III
Pembahasan
III.1 Pengertian Tuhan
Tuhan Adalah zat tunggal yang mampu berbuat segalanya. Mampu menciptakan dan mampu melenyapkan. Dia berbeda dengan Mahluk. DIA bersifat abadi atau kekal Dan DIA adalah penentu takdir. Jadi bisa dikatan Tuhan adalah Zat yang mampu melakukan Apa saja sesuai kehendaknya yang bahkan Mustahil bila kita membayangkan nya. Dalam islam sendiri mengenal ALLOH SWT sebagai Tuhan semesta alam. Dan ALLOH SWT pun mempunyai sifat sifat yang tidak dimiliki oleh mahluknya. Dan sifat sifat tersebut antara lain
III.2 Fase Pengenalan Tuhan dalam konsep islam
Tak kenal maka tak sayang demikian pepatah berkata. Untuk itu kita sebagai hamba yang baik hendaknya kita mampu untuk mengenal dan menyayangi NYA.  Untuk mengenal Tuhan sepatutnya kita terlebih dahulu mengenal ciptaan Tuhan terlebih dahulu, ketika sudah mulai mengagumi ciptaanya itu lah mungkin kita akan merasa takjub kepada sang penciptanya yang tak lain tak bukan adalah TUHAN kita. Maka dari itu diharapakan kita sebagai hambanya dapat lebih dekat dan lebih mengenal siapa tuhan kita. Setelah kita sudah mengenalnya, lalu kita tingkatkan lagi. Sadarkah kita sebagai hamba, mengertikah kita sebagai hamba, tentang apa kewajiban kita sebagai seorang hamba? Lantas bagaimana seharusnya perilaku seorang hamba yang telah mengenal kepada Tuhannya? Setelah itu kita tingkatkan lagi ke atas. Begitu tingkat kesadarannya sudah tinggi, maka kalau waktu Beribadah sudah datang kenapa kita mesti menunda waktu untuk  bergegas melakukannya? Seharusnya kita kan justru bersiap-siap untuk menunggu datangnya perintah Tuhan tersebut. Untuk meraih tingkat demi tingkat semacam itu, memang bukan hal yang gampang. Oleh karnanya, kita perlu sering datang ke suatu majlis dengan para ulama’, para shalihin, untuk mendengarkan fatwa-fatwanya.
Kita harus seringa pula mendengarkan petuah dan pandangan-pandangan para auliyaus-shalihin. Rasanya terlalu sulit untuk dapat meraihnya lebih jauh, jika kita jauh dari beliau-beliau itu. Sebab mereka bagaikan ruang yang memiliki lentera, mempunyai batrainya, nah, kita ini bagian yang dioborinya. Semakin kita dekat kepada orang-orang sholihin, maka akan lebih jauh lagi kita dapat mengenal Tuhan dan RasulNya.

III.3 Sejarah pemikiran manusia tentang konsep Tuhan
Dalam sejarah pemikiran manusia tentang tuhan disini saya mau membahas dari 2 pandangan yaitu dari pandangan barat dan pandangan islam
1 Pandangan Barat
Yang dimaksud konsep ketuhanan menurut pikiran manusiaadalah konsep yang berlandaskan baik dari pengalaman, lahiriah ataupun pengalaman secara batiniah baik yang bersifat penelitian rasional maupun pengalaman batin. Yang pertama dari sangat sederhana dan lama kelamaan akan berubah menuju arah kesempurnaaan, yang di sebut juga sebagai teori Evolusinisme yang pernah di kemukakan oleh beberapa ahli antara lain. Max Muller, EB tylor, Robertson Smith Lubbock dan Javens. Dan proses proses perkembangan pemikiran Tuhan menurut teori  Evolusionisme adalah sebagai berikut.
1.a dinamisme
Menurut paham ini, manusia sejak jaman primitif telah merasakan hal hal atau kekuatan yang sangat berpengaruh, dan mula mula kekuatan itu terletak pada benda benda yang di anggap mempunyai pengaruh baik pengaruh baik atau pun pengruh yang buruk. Namun tidak dapat di lihat atau pun di indra dengan pancaindra, hanya saja dapat dirasakan pengaruhnya dalam kehidupan.
2.b Animisme
Masyarakat primitif juga mengenal paham animisme ini dimana mereka percaya akan Roh Roh yang kekuatanya di anggap berpengaruh. Dan masyarakat mengenal adanya dua roh yaitu roh jahat dan roh baik. Dan untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan mereka kerap kali menyediakan sesaji kepada para Roh agar tidak berulah.
3.c Politeisme
Setelah peradaban mulai berkembang kepuasan akan paham dinamisme dan animisme, mereka tinggalkan karena terlalu banyak yang mereka sembah atau tuhankan, maka dari itu paham ini menyeleksi Roh Roh yang mampu dianggap sebagai dewa atau mempunyai kekuatan Lebih.
4.d Henoteisme
Setelah Politeisme tak juga memberi kepuasan bagi kaum cendekiawan oleh karena itu mereka menyeleksi Dewa dewa yang patut mereka sembah, berdasarkan kekuatan nya, lama kelamaan pola pikir masyarakat semakin berkembang sehingga hanya mengakui satu dewa bagi satu bangsa yang di sebut Tuhan (Tuhan tingkat nasional)
5.e Monoteisme
Kepercayaan lagi lagi berkembang dari henoteisme menjadi monoteisme, dimanana hanya mengakui satu tuhan untuk satu bangsa bisa dikatakan tingkat internasional.
  2 Dalam pemikiran islam
Pemikiran konsep tuhan menurut pandangan islam yang melahirkan ilmu tauhid ilmu kalam atau ilmuUshulludin, dan ilmu ilmu yang dipelajari ini muncul setelah wafatnya nabi Mohamad SAW secara garis besar ada aliran yang bersifat liberal dan tradisional serta  ada pula yang bersifat antara keduanya. Berbeda nya aliran aliran ini disbabkan ada nya perbedaan dari setiap seseorang dalam memahami kandungan kandungan yang tersirat dalam al quran maupun hadist. Ke tiga pemahaman yang berbeda ini juga mempengaruhi berbagai alian aliran yang saya sebut kan ini:
2.a  Faham Muktazilah 
faham Mu’tazilah dalam teologi islam. Mu’tazilah sendiri adalah golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis dari pada persoalan-persoalan teologi-teologi dalam islam lainnya, mereka dalam pembahasannya, mereka banya k memakai akal sehingga mereka mendapat nama “kaum rasionalis islam”.Muktazilah
2.b  Qodariah
Adalah Faham dimana manusia memiliki kebebasan berkehendak sehingga ke kafiran ataupun baik buruknya diri sendiri adalah anggapan dirinya sendiri sehingga segala jenis perbuatan harus di pertanggung jawabkan oleh setiap si pengambul keputusan.
3.c  Jabariah
Adalah faham dimana segala sesuatu kehendak ataupun tingkah laku  manusia di tentukan dan di atur oleh tuhan.
4.d  Asyiariyah dan maturidiyah
Adalah faham yang memberi kebebasan semua umat Islam berhak menentukan aliran apa saja yang di kehendakinya asal tidak menyebabkan ia keluar dari ajaran islam.

III.4 Mengenal nama nama tuhan berdasarkan brbagai agama
4.a Agama Hindu
 Konsep Tuhan dalam Agama Hindu tidaklah pasti. Mereka ada yang percaya pantheisme, monotheisme, politheisme, dan bahkan atheism. Kaum Hindu Bali biasa menyebut Tuhan mereka dengan panggilan “ Ida Sang Hyang Widhi Wasa” atau Brahman. Sedang panggilan Sang Hyang Widhi yang terkenal dengan sebutan “Timurti” yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa [ IB Suparta Ardhana, Sejarah Perkembangan Agama Hindu, (Denpasar: Paramita, 2002)] konsep Trimurti ini sama dengan konsep Trinitas yang mempercayai Tuhan itu tiga tapi satu.
4.b Agama Budha
Dalam Agama Budha Tuhan tidak bernama. Buddha tidak menyebutkan nama Tuhannya dengan sebutan tertentu. Tapi mereka mnyakini bahwa Tuhan itu Sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak dijelmakan, tidak diciptakan, Yang Mutlak. Tuhan Yang Maha Esa di dalam agama Buddha adalah Anatman (Tanpa Aku), suatu yang tidak berpribadi, suatu yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. [Priastana, Be Buddhist Be Happy, (Jakarta: Yasodhara Puteri Jakarta, 2005)]
4.c Agama Yahudi
Pada Agama Yahudi, hingga kini, masih belum menemukan dan berspekulasi tentang nama Tuhan mereka. Dalam konsep Judaism (agama Yahudi), nama Tuhan tidak dapat diketahui dengan pasti. Kaum Yahudi modern hanya menduga-duga, bahwa nama Tuhan mereka adalah Yahweh. Harold Bloom, dalam buku terkenalnya, Jesus and Yahweh, juga menulis, bahwa YHWH adalah nama Tuhan Israel yang tidak pernah bisa diketahui bagaimana mengucapkannya: “The fourletter YHWH is God’s proper name in the Hebrew Bible, where it appears some six thousand times. How the name was pronounced we never will know.” Sehingga setiap kali terdapat kata YHWH dalam Alkitab, orang Yahudi membacanya dengan kata Adonay (Tuhan) ”
4.d Agama Kristen
Konsep Kristen tentang Tuhan juga beragam, nama Tuhan disesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat. Di Timur Tengah, kaum Kristen menyebut "Alloh" sama dengan orang Islam; di Indonesia melafazkan nama Tuhannya menjadi "Allah"; dan di Barat kaum Kristen menyebut Tuhan mereka dengan "God" atau "Lord".Tahun 1999, muncul kelompok Kristen yang menamakan dirinya “Iman Taqwa Kepada Shirathal Mustaqim” (ITKSM) yang melakukan kampanye agar kaum Kristen menghentikan penggunaan lafaz Allah. Kelompok ini kemudian mengganti nama menjadi Bet Yesua Hamasiah (BYH). Kitab Bibel versi BYH ini mengganti kata "Allah" menjadi "Eloim", kata "TUHAN" diganti menjadi "YAHWE"; kata"Yesus" diganti dengan "Yesua", dan "Yesus Kristus" diubah menjadi "Yesua Hamasiah". Jika dikaji mendalam sebenarnya banyak kejanggalan konsep Tuhan dalam Kristen. Pertama, doktrin Kristen terhadap sain. Contohnya kasus Gali Galileo mengenai bumi itu pusat tata surya atau bukan. Kedua, konsep Trinitas yang membingungkan. Ketiga, permalahan siapakah Yesus itu apakah tuhan atau anak tuhan.
Konsepsi Tuhan menurut filsafat banyak dipengaruhi pemikiran Ariestoteles yang berpendapat “Saya berfikir maka saya ada”. Saya berfikir Tuhan itu ada maka Tuhan itu ada Jadi jika saya tidak berfikir maka saya tidak ada dan jika saya berfikir tuhan itu tidak ada maka tuhan tidak ada. Ini adalah pemikiran yang rancu. Apakah ketika saya berfikir di samping ada donat maka secara nyata aka nada donat.
4.e Agama Islam
Tuhan, dalam Islam, dikenal dengan nama Allah. Lafaz 'Allah'الله dibaca dengan bacaan yang tertentu. Kata "Allah" tidak boleh diucapkan sembarangan, tetapi harus sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah saw – maka kaum Muslimin tidak menghadapi masalah dalam penyebutan nama Tuhan. Umat Islam juga tidak berbeda pendapat tentang nama Tuhan, bahwa nama Tuhan yang sebenarnya ialah Allah. Dengandemikian, "nama Tuhan", yakni "Allah" juga bersifat otentik dan final. Umat Islam tidak melakukan 'spekulasi filosofis' untuk menyebut nama Allah, karena nama itu sudah dikenalkan langsung oleh Allah SWT, melalui al-Quran, dan diajarkan langsung cara melafalkannya oleh Nabi Muhammad saw. Allah adalah nama diri (propoer name) yang dipergunakan untuk memperkenalkan dirinya kepada makhluknya. Walaupun nama ”Allah” sudah digunakan oleh musyrik Arab maupun kaum Kristen. Bahkan baru-baru ini di Malaysia terjadi perdebata yang sengit mengenai boleh tidaknya penggunaan Nama Allah bagi Kristen. Bagi mereka Allah adalah salah satu tuhan dari sekian Tuhan yang ada bagi merekaAllah dalam Islam sudah dibersihkan konsepnya dari unsur-unsur syirik, seperti dipahami oleh kaum Kristen dan musyrik Arab. Bukan salah satu tuhan di antara tuhantuhab yang ada. Karena itu, bisa dipahami, untuk mengenal Allah secara murni (tauhid), maka tidak bisa tidak harus mengakui kenabian Muhammad saw. Sebab, Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah terakhir, yang bertugas menjelaskan siapa Allah, nama dan sifat-saifat-Nya,dan cara untuk beribadah kepadaNya.Terlebih konsepsi Islam tentang Tuhan, mempunyai tiga dimensi tauhid. Pertama, Tauhid Rububiyah yang mengakui adanya pencipta alam semesta dan iman kepada takdir Allah, kedua, tauhid Uluhiyah yang harus tunduk taat beribadah hanya kepada Allah saja dengan Ikhlas dan ittiba kepada Rasul. dan tauhid Asma wa Sifat yang menyakini bahwa Allah mempunyai nama dan sifat yang layak baginya (istbat) dan menolak nama-nama yang tidak sesuai dengan Allah (nafyu). Sehingga dalam menyembah kepada tuhan tidak sekedar diimani sebagai rurubiyah saja melainkan dengan tiga dimensi tadi.


Sesungguhnya pada dasarnya Ajaran ajaran tentang konsep ketuhanan dari berbagai agama tersebut sama, karena alloh ssungguhnya mengenalkan dirinya terhadap umatnya melalui melalui ajaran ajaran yang dibawa oleh rosul rosulnya dari rosul yang pertama hingga yang takhir. Jikalau ada perbedaan itu hanya bukan ajarannya yang salah tetapi telah di ubah oleh manusia yang sebetulnya tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan kebohongan yang teramat besar.

III.5 Metode untuk mengetahui wujud tuhan
Dalam kemajuan zaman seperti ini sering kali pembuktian ada tidaknya Tuhan seringkali terhembus, dan untuk menjawab tantangan tersebut ada beberapa metode yang digunakan untuk mengetahui wujud Tuhan.
5.a  Metode yang dipakai teolog
Adalah metode pembuktian keberadaan wujud Tuhan yang mengedepankan teori teori ataupun beberapa tulisan tulisan agama, serta pengalaman pengalaman ke agamaan keagamaan lainya.
5.b  Metode yang dipakai filsof
Adalah metode pembuktian keberadaan Tuhan yang mengedepankan pemikiran yang rasional merupakan ciri khas metode ini
5.c  Metode tasawuf
Adalah metode pembukytian adanya Tuhan yang mengedepankan penglihatann mata batin untuk mengetahui wujud Tuhan.
Pada dasarnya ada tidaknya Tuhan tidak harus kita buktikan (karena jelas tuhan itu ada) dan justru bila itu dilakukan dan tak menemukan hal yang diharapkan itu justru akan mengurangi tingkat keimanan seseorang. Padahal bukti nyata tentang adanya tuhan banyak sekali, seperti halnya keindahan keindahan ciptaanya yang secara langsung telah menunjukan kebesaran kebesaran Tuhan.

BAB IV
Penutup
IV.1 Kesimpulan
Bahwa keberadaan tuhan tidak sewajarnya di perdebatkan ataupun di buktikan dengan beberapa metode, karena sebetulnya Tuhan itu mutlak ada. Dan setelah kita yakin akan ada nya Tuhan kita sepatutnya sebagai hamba yang baik untuk terus mengenal dekat kepada Tuhan kita dengan cara mematuhi dan meninggalkan apa yang telah tuhan kehendaki dan apa yang Tuhan Larang.
IV.2 Saran 
Saran saya selaku penulis bagi para pembaca yang telah membaca tulisan ini untuk tidak hanya sekedar membaca dan melihat lihat saja , tetapi akan lebih indah bila pembaca juga menerapkan makna makna yang terkandung dalam tulisan kami.
IV.3Daftar pustaka
http://asaduddin-smandalan.blogspot.com/2010/10/sejarah-pemikiran-manusia-tentang-tuhan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar